Hindari Memberikan Data Diri secara Sembarangan
Akhir-akhir ini juga ramai mengenai data diri khalayak berupa foto KTP dan selfie yang beredar dan diperjualbelikan. Hal ini juga patut Anda perhatikan.
Pastikan Anda hanya mengirimkan data pribadi ini kepada mereka yang memang berotoritas. Jangan sembarangan mengunggah foto seperti ini di sembarang tempat. Jika ada keraguan di hati Anda ketika hendak mengirim data, maka sebaiknya Anda tangguhkan dulu dan coba cari informasi lebih lanjut mengenai validitas pihak yang meminta data.
Nah, semoga beberapa tip menghindari penipuan berkedok pinjaman online lewat WA dan SMS di atas bisa membantu ya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga kepada teman-teman, kolega, dan keluarga Anda agar kita semua teredukasi dengan baik mengenai bahayanya pinjol ilegal.
Penipuan NFT dan aset digital
Penipu mempromosikan Non-Fungible Token (NFT) palsu atau kesepakatan aset digital di Telegram, menjanjikan akses eksklusif atau keuntungan tinggi. Penipuan NFT dan aset digital juga terjadi ketika tautan phishing yang dikirimkan kepada Anda memberi penipu akses ke kredensial masuk dompet kripto Anda. Korban penipuan ini dibujuk untuk mengirimkan mata uang kripto atau melakukan pembelian, hanya untuk mengetahui bahwa aset tersebut tidak ada atau tidak berharga. Penipuan ini biasa terjadi di grup Telegram tempat pengguna mendiskusikan mata uang kripto dan aset digital.
Tips Menghindari Bot Telegram yang Menyediakan Saldo DANA Palsu
Menghadapi berbagai penawaran dari bot Telegram yang mengklaim bisa memberikan saldo DANA, penting bagi kamu untuk tetap waspada. Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari bot-bot yang menawarkan saldo palsu:
Lakukan riset mendalam tentang bot sebelum bergabung.
Periksa ulasan dan testimoni pengguna lain.
Waspadai janji yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Hindari bot yang meminta data pribadi sensitif.
Pastikan bot memiliki sumber yang jelas dan legal.
Gunakan akun terpisah jika ingin mencoba bot tersebut.
1. Gimana cara dapetin uang di Telegram?
Kamu bisa mendapatkan uang di grup Telegram dengan memasarkan produk, menggunakan channel, atau bergabung dengan aplikasi penghasil uang yang terpercaya.
2. Bisakah menghasilkan uang dengan bot Telegram?
Banyak bot Telegram yang menjanjikan imbalan, tetapi banyak juga yang merupakan penipuan. Hati-hati saat memilih.
3. Apakah membuat bot di Telegram menghasilkan uang?
Pengembang (developer) bisa mendapatkan uang dengan membuat bot untuk orang lain. Namun, dibutuhkan keterampilan coding agar bot tersebut menarik.
4. Apa itu buzzer Telegram?
Buzzer adalah pengguna Telegram yang sering ditugaskan untuk meramaikan atau memviralkan suatu topik.
Tak cuma game Telegram penghasil uang, bot Telegram penghasil saldo DANA juga ternyata banyak yang palsu, gengs. Maka dari itu, sebaiknya jangan cepat termakan janji-janji dari bot Telegram penghasil uang tanpa undang teman karena bisa saja penipuan belaka. Pun sudah ada banyak pengguna melaporkan bahwa mereka tidak menerima sepeserpun upah dari bot.
Lebih baik gunakanlah aplikasi penghasil uang yang terbukti membayar, seperti JAKPAT, Google Opinion Rewards dan MAGER saja. Pastikan kamu sudah mengecek seluruh syarat, ketentuan dan testimoni pengguna sebelum mencoba APK penghasil uang apa pun itu. Semoga bermanfaat!
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Sering mendapat SMS atau pesan WhatsApp yang menawarkan pinjaman? Pinjaman online lewat WA dan SMS ini merupakan modus baru para pinjol ilegal untuk menjerat korbannya. Semakin tak asing rasanya hal ini terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini.
Biasanya, melalui penawaran pinjaman online lewat WA dan SMS ini, mereka menawarkan syarat peminjaman yang ringan tanpa meminta keterangan data pribadi lainnya. Tentu saja ini sudah salah, karena fintech pendanaan legal dan terdaftar di OJK harus melengkapi data diri (calon) peminjam sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan pinjaman.
Tidak pernah ada fintech pendanaan yang melayani peminjaman dana tanpa syarat apa pun.
Karenanya, tak heran melihat kondisi saat ini, ketika kita dihadapkan kembali pada peluang krisis akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai—bahkan kurva kasus positif aktifnya semakin naik—dan kebutuhan hidup yang semakin banyak tetapi tidak diiringi pemasukan yang memadai, semakin banyak pula orang yang tergiur. Hal ini terjadi terutama pada mereka yang memang kurang paham akan cara kerja peminjaman dana secara online, hingga akhirnya menggunakan layanan peminjaman tersebut.
Pinjaman online lewat WA dan SMS ini bisa dianggap sebagai usaha penipuan lo, karena di sini terjadi upaya yang memanfaatkan kekurangan debitur dan akhirnya menimbulkan kerugian.
Karenanya, perlu diketahui ciri-ciri lain dari pinjaman online ilegal yang bisa mengarah pada penipuan ini. Biasanya para pelaku akan menawarkan produk secara paksa, tidak memberlakukan persyaratan, iming-iming yang terlalu menggiurkan hingga tak masuk akal, tidak ada informasi valid mengenai keberadaan pinjol tersebut, dan lain-lain.
Silakan Anda mengecek artikel berikut, untuk mengetahui ciri dan tanda pinjaman online ilegal, terutama pinjaman online lewat WA dan SMS.
Untuk itu, perlu adanya tindakan preventif untuk menghindari penipuan berkedok pinjaman online ini. Berikut beberapa tip yang bisa dilakukan.
Apakah Telegram aman?
Menurut Pavel Durov, pendiri Telegram, platform perpesanan ini menarik 2,5 juta pengguna setiap hari. Sebagai Telegram terus mengalami kesuksesan besar, hal ini juga menarik sisi baik dan sisi buruknya. Penipu telah menemukan cara untuk mengakali fitur privasi dan keamanan Telegram. Saat ini, penipu mengeksploitasi fitur-fitur Telegram, seperti akun anonim dan kemudahan membuat saluran untuk memikat korbannya. Jadi, Telegram, sama seperti aplikasi perpesanan lainnya, tidak sepenuhnya bebas risiko. Namun, bila Anda memanfaatkan fitur keamanan dengan baik, dan juga mempelajari taktik penipuan Ttelegram, ini relatif aman untuk digunakan.
Skema pump-and-dump investasi Telegram
Skema pump and dump adalah bentuk penipuan keuangan di mana sekelompok individu memanipulasi harga mata uang kripto atau saham dengan mengoordinasikan pembelian massal, mengirimkan pesan yang menyesatkan kepada calon pembeli, dan melalui pemasaran yang agresif. Setelah mereka mendapatkan banyak orang untuk membeli, para penipu ini menjual kepemilikan mereka.
Para korban yang tidak menaruh curiga ini dibiarkan dengan aset yang terdevaluasi setelah para penipu menjual saham mereka pada harga tertinggi, sehingga menyebabkan pasar ambruk.
Penipuan peniruan identitas peringkat AI-gen
Penipu kini menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) untuk menyamar sebagai anggota keluarga, teman, pejabat pemerintah, dan orang tepercaya lainnya. Seringkali, mereka melakukan hal ini dengan mengkloning suara, membuat audio/video, atau menggunakan gambar palsu untuk membuat Anda yakin bahwa Anda sedang berbicara dengan orang tepercaya, pejabat, atau anggota keluarga. Dengan AI, mereka menciptakan interaksi realistis yang menipu pengguna agar mentransfer uang atau berbagi informasi pribadi.
Di saat krisis global atau bencana alam, penipu mengeksploitasi niat baik masyarakat dengan menyamar sebagai organisasi amal. Mereka mengirimkan pesan mendesak untuk meminta sumbangan, sering kali menggunakan situs web palsu atau tautan sumbangan. Misalnya saja, ketika terjadi keadaan darurat kemanusiaan, para penipu telah menciptakan kelompok amal palsu dan memangsa pengguna Telegram yang tidak menaruh curiga. Kita harus waspada, karena para penipu ini berupaya keras untuk membuat badan amal ini terlihat nyata. Mereka mengirimkan tautan atau permintaan pembayaran, menarik empati pengguna. Para korban sering kali menyumbangkan uang, karena yakin bahwa mereka mendukung tujuan mulia, namun kemudian menyadari bahwa amal tersebut palsu.
Bagaimana cara mengetahui apakah pengguna Telegram adalah bot?
Bot sering kali membalas secara instan dan menggunakan sistem pesan otomatis. Selain itu, bot Telegram juga memiliki akhiran “bot” yang ditambahkan ke dalamnya.
Apakah aman untuk ngobrol di Telegram?
Aplikasi perpesanan ini relatif aman karena telah dilengkapi dengan fitur keamanan dan privasi. Namun sebagai pengguna Telegram, Anda harus menghindari berbagi informasi sensitif dan ekstra waspada saat menerima pesan dari kontak tidak dikenal .
Legalitas dan Keamanan Bot Telegram Penghasil Saldo Dana
Nah, dengan sistem penghasil uang seperti tadi, apakah benar bot Telegram yang menawarkan saldo DANA ini aman dan bisa dipercaya? Seperti yang sudah kita duga, ternyata semua bot Telegram yang menjanjikan saldo DANA adalah penipuan.
Setelah Jaka melakukan penelusuran dari berbagai sumber di internet, banyak testimoni dari pengguna yang menyatakan bahwa bot Telegram yang menjanjikan penghasilan hanyalah modus penipuan dari pembuat bot itu sendiri.
Apalagi, pada grup Telegram kamu diminta untuk memberikan sejumlah uang atau pulsa kepada admin sebagai persyaratan untuk mencairkan saldo DANA dari bot. Hal ini tentunya sangat berbahaya! Uangmu bisa saja diambil oleh admin tanpa adanya proses pencairan yang sebenarnya.
Sampai hari ini, Jaka belum menemukan testimoni dari pengguna yang berhasil mencairkan penghasilan dari bot Telegram. Oleh sebab itu, Jaka menyarankan untuk tidak menggunakan bot penghasil uang seperti ini sama sekali!
Baca Juga: Auto Cuan! Begini Cara Main Telegram Dapat Uang, Dijamin Untung!
Bagaimana cara menghindari penipuan di Telegram?
Dengan meningkatnya aktivitas penipuan di Telegram, mengetahui penipuan Telegram ini dan cara menghindarinya menjadi suatu keharusan. Berikut adalah tips praktis untuk bantuan Anda tetap aman di Telegram:
Metode 1. Aktifkan verifikasi dua langkah
Telegram memungkinkan setiap pengguna untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah, karena ini menambah lapisan keamanan ekstra pada akun mereka. Untuk melakukan ini:
Langkah 1. Buka pengaturan di Anda aplikasi Telegram.
Langkah 2. Klik privasi dan keamanan. Pilih “Verifikasi Dua Langkah.”
Langkah 3. Anda akan diminta untuk menetapkan kata sandi tambahan.
Langkah 4. Lakukan itu, dan kembali ke pengaturan .
Langkah 5. Selanjutnya, Anda perlu mengatur email pemulihan. Masukkan alamat email, dan kode akan dikirim untuk memverifikasi email.
Langkah 6. Masukkan kode, dan kembali ke pengaturan . Verifikasi dua langkah Anda telah diaktifkan.
Metode 2. Verifikasi keaslian
Selalu periksa kembali keabsahan pesan, terutama jika berkaitan dengan informasi pribadi atau pembayaran. Meskipun pesan ini berasal dari orang tepercaya, sebaiknya hubungi melalui video atau audio untuk mengonfirmasi, sebelum membagikan detail sensitif. Terkadang, akun mereka mungkin juga telah disusupi, dan penipu menggunakannya untuk mengakses Anda.
Selain itu, Anda dapat menggunakan pengatur waktu pesan Telegram untuk menetapkan batas berapa lama pesan diperbolehkan muncul di kotak obrolan Anda dan penerima tepercaya. Lakukan ini, kalau-kalau akun mereka diretas di kemudian hari.
Metode 3. Bergabunglah dengan saluran tepercaya
Selalu bergabung dengan saluran terverifikasi dan tepercaya untuk mendapatkan berita, pembaruan, peluang investasi, dan interaksi grup. Jika tawaran tersebut mencurigakan atau terlalu muluk-muluk, disarankan untuk keluar dari grup tersebut.
Metode 4. Batasi informasi pribadi
Berhati-hatilah dalam membagikan detail pribadi, bahkan dengan kontak yang tampak familier.